Iran Serang Balik Tel Aviv, Dome Jebol dan Warga Panik

Internasional News Terkini

Rudal balistik diluncurkan dari Iran ke Israel sebagai balasan atas serangan udara terhadap target-target di Iran. Foto: Al Jazeera

TEL AVIV, MEDIAJAKARTA.COM– Langit Israel kembali memerah. Gelombang rudal dan drone tempur yang diluncurkan Iran mengguncang beberapa kota besar Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa, Minggu malam waktu setempat.

Serangan ini menjadi balasan paling mematikan dari Teheran sejak dimulainya konfrontasi terbuka antara kedua negara pada 13 Juni lalu.

Reuters melaporkan bahwa pada 16 Juni 2025, rudal-rudal Iran menghantam Tel Aviv dan Haifa, menewaskan sedikitnya delapan warga sipil, serta menyebabkan sekitar 100 orang terluka. Serangan ini terjadi di tengah eskalasi setelah serangan udara Israel ke fasilitas nuklir dan militer Iran

Ledakan keras terdengar sekitar pukul 22.30 waktu Israel. Serangkaian rudal berhasil menembus sistem pertahanan canggih “Iron Dome”, menghantam beberapa titik strategis, termasuk kompleks diplomatik, kawasan pemukiman, hingga bandara kecil di utara Tel Aviv.

Akibat serangan tersebut, tak hanya korban jiwa, tapi beberapa bangunan terbakar, sementara jalan-jalan dipenuhi kepanikan warga yang mencari perlindungan di bunker bawah tanah.

“Ini malam terpanjang dalam hidup saya,” ungkap Sarah Levi, seorang warga Tel Aviv. “Kami percaya pada Iron Dome, tapi malam ini kami tahu tidak ada yang benar-benar kebal dari perang.”

Balasan Langsung atas Serangan Israel

Serangan ini disebut sebagai respons Iran atas operasi udara besar-besaran Israel ke dalam wilayah Iran tiga hari sebelumnya. Serangan Israel tersebut menghantam fasilitas nuklir strategis di Natanz dan Fordow serta markas Garda Revolusi Iran (IRGC). Iran menuduh Israel telah melanggar hukum internasional dan menyatakan bahwa “setiap jengkal tanah Iran yang diserang akan dibalas sepuluh kali lipat.”

Juru bicara militer Iran menyatakan, “Serangan ke Tel Aviv adalah awal dari balasan berlapis. Selama agresi Zionis tidak berhenti, langit mereka tidak akan pernah tenang.”

Dunia Menyerukan De-eskalasi

Serangan balik Iran ini memperkuat kekhawatiran dunia bahwa perang besar di Timur Tengah kini bukan lagi bayangan, tapi kenyataan. PBB, Uni Eropa, hingga Presiden AS Donald Trump menyerukan “penahanan diri ekstrem” dari kedua belah pihak.

Namun, sinyal perdamaian tampaknya belum terlihat. Di sisi lain, Israel bersumpah akan “menghancurkan seluruh kemampuan ofensif Iran,” sementara Iran mulai mengerahkan pasukan tambahan ke perbatasan barat dan selatan, bahkan mempertimbangkan keluar dari perjanjian non-proliferasi nuklir (NPT).

Kehidupan Lumpuh

Serangan terbaru ini tak hanya menghancurkan bangunan, tapi juga mengguncang psikologis warga sipil. Sekolah diliburkan, penerbangan sipil dibatalkan, dan aktivitas ekonomi menurun drastis. Warga Tel Aviv, Haifa, dan Bat Yam kini lebih banyak beraktivitas di tempat perlindungan bawah tanah.

Meski Israel mampu mencegat sebagian besar proyektil dengan teknologi mutakhirnya, fakta bahwa beberapa rudal berhasil masuk menandai fase baru dalam konflik yang selama ini lebih sering dilakukan lewat serangan jarak jauh dan perang proksi (Marwan Aziz).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *