JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM– Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan masyarakat bahwa konstitusi Indonesia dengan tegas menolak segala bentuk penjajahan, termasuk penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara “Saksi Bela Palestina dan Stop Penjajahan Israel” yang digelar dalam rangka memperingati Hari Konstitusi Indonesia dan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (18/8).
“Pada 18 Agustus 1945, konstitusi Indonesia disepakati sebagai konstitusi yang menegaskan sikap Indonesia, yaitu menolak segala bentuk penjajahan, termasuk penjajahan Israel, serta mendukung kemerdekaan Palestina,” ujar Hidayat.
Lebih lanjut, Hidayat menekankan bahwa sejak sebelum kemerdekaan, para ulama Indonesia sudah bersikap tegas mendukung Palestina dan menolak penjajahan oleh Israel. Sikap ini, lanjutnya, diteruskan oleh Bung Karno yang menegaskan bahwa selama Palestina belum merdeka, Israel akan tetap dianggap sebagai penjajah oleh Indonesia. “Selama itu juga, Indonesia tidak akan menjalin hubungan dengan para penjajah,” tegasnya.
Hidayat juga menegaskan bahwa aksi-aksi yang dilakukan untuk membela Palestina, termasuk yang digelar hari ini, merupakan manifestasi dari pelaksanaan konstitusi Indonesia yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan menentang penjajahan. “Kita tidak akan lelah dan bosan untuk terus melakukan aksi ini. Selain tuntutan agama, hal ini sangat terkait dengan konstitusi dan kemanusiaan kita,” katanya.
Indonesia memperingati Hari Konstitusi setiap tanggal 18 Agustus, bertepatan dengan pengesahan UUD 1945 sehari setelah Indonesia merdeka. Konstitusi ini pertama kali dirancang oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) dan disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pemerintah kemudian mengesahkan Hari Konstitusi Indonesia pada 10 September 2008 melalui Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2008.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa Indonesia, melalui konstitusinya, selalu berada di garis depan dalam menolak penjajahan dan mendukung kemerdekaan, khususnya bagi bangsa Palestina (Ant/MJ)