JAKARTA, MEDIA JAKARTA.COM -Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FT UMJ) menggelar kegiatan pengenalan dan pelatihan dasar desain menggambar bangunan di lingkungan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Darul Arqam (DARRA) Sawangan Depok Jawa Barat.
Kegiatan ini sekaligus sebagai pengamalan dari nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat ( pengmas).
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FT UMJ Wafirul Aqli menjelaskan, dari kegiatan pelatihan dasar desain bangunan ini, diharapkan masyarakat, dalam hal ini siswa/i/santri, mendapat tambahan pengetahuan tentang cara-cara dasar mendesain dengan metode sketsa dan gambar digital.
“Selain itu mendapatkan tambahan wawasan tentang apa dan siapa itu arsitektur dan arsitek,” ujar Aqli di Ponpes DARRA Depok, Senin (12/6).
Lebih lanjut Aqli menjelaskan, dalam pelatihan ini peserta di kenalkan dengan materi teknik menggambar Sketsa. Yaitu sebuah metode paling mendasar untuk mendesain bangunan. Melalui pembuatan sketsa ini maka ide desain yang muncul dapat cepat diterjemahkan ke dalam gambar dengan teknik sketsa.
“Maka metode mendasar ini cocok untuk diajarkan sejak dini ke siswa/i sekolah yang masih banyak diajarkan segala hal yang sifatnya fundamental,” ujarnya.
Kata Aqli, dengan mengenali arsitektur dan arsitek diharapkan para siswa dapat memahami bahwa bidang ilmu dan profesi ini adalah yang punya kapabilitas dan tanggung jawab dalam hal perancangan arsitektur.
“Seperti halnya kita mengetahui apabila kita sakit maka kita pergi ke dokter, perlu pendampingan hukum maka bisa mendatangi kuasa hukum/pengacara, dan sebagainya,” ujarnya.
Kemampuan dalam membuat sketsa itu, menurut Aqli, menjadi hal yang penting. Karena sketsa termasuk bahasa komunikasi antara desainer dengan kliennya. Ide desain dapat secara instan tertuang ke dalam bentuk gambar, sehingga berbagai gagasan dapat lebih mudah tersampaikan. Desain secara digital memang penting, Karena apa yang bisa dihasilkan dari teknik digital tidak terbatas dan dapat lebih cepat mengolah berbagai alternatif desain.
“Namun di antara gagasan yang muncul dan visualisasi desain yang dihasilkan masih perlu ada perantara yaitu perangkat keras dan lunak yang membuat komunikasi desain lebih perlu berproses dari pada teknik sketsa yang lebih spontan,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, Aqli juga di damping oleh staff pengajar FT UMJ lainnya, diantaranya Jundi Jundullah Afgani dan Anisa. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan Mahasiswa Prodi Arsitektur FT UMJ itu sendiri , yaitu Abimanyu Akbar Fadilah dan Muhammad Raufal Islamy.
Sementara itu Wadir Ponpes Modern Muhammadiyah Darul Arqam Sawangan Depok (DARRA) Ustadz Baharudin M. Izhar, M.Ag merespon baik kegiatan ini. Karena mendapat respon antusias dari peserta yang mengikuti pelatihan ini.
“Buat para santri pelatihan desain ini, hal yang menarik. Karena ada pengenalan teknis materi dasar menggambar atau mendesain dengan komputer. Ini tentu ada tantangan sendiri. Yaitu melatih bakat atau kemampuan mereka dalam mendesain lewat komputer,” ujar Ustadz Izhar.
Menurut Ustadz Izhar, di lingkungan Pondok pesantren ini sendiri juga selama ini sudah berlangsung kegiatan ekstra kurikuler desain. Hanya saja peminatnya kurang banyak. Hal ini bisa jadi, karena masih minimnya informasi soal mendesain seperti ini dari kalangan santri.
“ Namun dengan kegiatan ini, akhirnya para santri memiliki informasi tambahan, bagaimana cara mendesain sebuah bangunan tersebut. Dan akhirnya kegiatan pelatihan desain ini di ikuti dengan antusias oleh para santri,” tegasnya.(JW)