JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM- Kongres Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) berakhir hari ini, Sabtu (10/6/2023) sore di Candi Bentar, Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara.
Kongres menghasilkan sejumlah keputusan penting, di antaranya menyepakati hadirnya lembaga adat pertama dalam sejarah masyarakat Betawi. Kongres juga menyepakati nama lembaga adat, sebelumnya Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) menjadi Majelis Kaum Betawi (MKB).
“Alhamdulillah, nama MKB ini disepakati oleh semua Komisi,” ujar pimpinan sidang pleno yang juga Ketua Steering Committee, Haji Zainuddin aka Haji Oding.
Haji Oding menambahkan, pembahasan materi Kongres terbagi dalam tiga Komisi. “Setelah melalui diskusi yang luar biasa, sejumlah keputusan dihasilkan, termasuk keputusan bersejarah berdirinya lembaga adat Betawi ini,” ujar Haji Oding.
Selain itu, Kongres secara bulat mempercayakan Marullah Matali sebagai Ketua Wali Amanah pertama MKB.
Pengukuhan Marullah dilakukan langsung seusai Sidang Pleno Kongres yang diikuti 114 ormas Betawi. Diiringi alunan salawat Nabi yang dilantunkan secara bersahutan oleh peserta Kongres, suasana pengukuhan berlangsung haru. “Bismillah, saya terima amanat ini, karena saya yakin saudara-saudara saya akan membantu saya menjalankan tugas ini,” tegas Marullah Matali.
Pada pidato pertama paska pengukuhan, Marullah Matali mengutip ucapan Abu Bakar saat dilantik sebagai Khalifah. “Saya bukan yang terhebat, tapi Anda semua sudah memilih saya. Karena itu apabila ada perbuatan saya yang baik, maka kuatkanlah saya. Tapi apabila ada perbuatan saya yang melenceng, tegurlah saya.”
Marullah juga menyampaikan terima kasih kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang telah mendukung pelaksanaan Kongres. Seraya berterima kasih juga kepada para tokoh Betawi dan para peserta Kongres, serta manajemen Taman Impian Jaya Ancol yang telah memfasilitasi Kongres pertama MKB.
Selain mendapuk Marullah Matali menjadi Ketua Wali Amanah, Kongres juga memberi mandat penuh kepada Marullah untuk menyusun personalia MKB dalam satu bulan ke depan. Kongres juga berhasil menetapkan 21 kaidah terkait kepemimpinan adat kaum Betawi, termasuk kaidah Wali Amanah dan kaidah badan-badan pelaksana MKB.
Keputusan lain, merekomendasikan kepada MKB untuk membangun gedung Betawi Center yang menjadi pusat kegiatan kebetawian. Juga rekomendasi pembangunan mess bagi mahasiswa Betawi yang sedang berkuliah di luar Jakarta.
Terakhir, Kongres juga merekomendasikan agar MKB sebagai lembaga adat Betawi mendukung caleg-caleg Betawi yang akan bertarung di pemilu legislatif, termasuk mendukung calon Gubernur dari kalangan masyarakat Betawi (Wan)