JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat srtelah kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed sesuai dengan ekspektasi pasar.
Mata uang Garuda yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 72 poin atau 0,48 persen ke posisi Rp14.938 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.010 per dolar AS.
“Kenaikan ini tampaknya sudah priced in, sehingga direspons positif oleh pasar,” kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri seperti dikutip Mediajakarta.com dari Antara (28/7).
Ia mengungkapkan perdagangan valuta asing (valas) global saat ini dipengaruhi kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps), sesuai ekspektasi.
Kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diumumkan oleh Otoritas Moneter AS pada Rabu (27/7), ditambah dengan tindakan sebelumnya pada Maret, Mei, dan Juni, kini telah mendongkrak suku bunga acuan bank sentral dari mendekati nol ke level antara 2,25 persen dan 2,50 persen.
Kenaikan bunga AS tersebut adalah pengetatan kebijakan moneter tercepat sejak mantan Ketua Fed Paul Volcker berjuang melawan inflasi dua digit pada 1980-an. Penyembuhannya kemudian melibatkan resesi berturut-turut (Ant/MJ)