Dalam pertanian kota itu, pihaknya mengajak warga untuk menanam tanaman hortikultura yang cocok di lahan tidak luas.
Penanaman serentak di sekitar 200 lokasi di DKI itu melibatkan sekitar 2.000 warga. “Peserta kami tutup semalam 1.300, sekarang terakhir 2.000, ini luar biasa kemudian lokasi terdata sekitar 200 titik,” katanya.
Beberapa jenis tanaman yang ditanam di antaranya pohon alpukat cempedak yang merupakan tanaman khas DKI Jakarta. Selain itu sayuran hingga tanaman obat.
Pada kesempatan yang sama secara virtual, Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Inti Pertiwi Nashwari mengatakan, “urban farming” saat ini menjadi gaya hidup masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
“Sekarang ‘global warming‘, perubahan iklim salah satunya dengan tanam pohon. Ini mampu mengikat karbon dan melepas banyak oksigen. Kontribusi yang kita lakukan secara ‘urban farming’ yang memberikan kontribusi,” katanya seperti dikutip Mediajakarta.com dari Antara.
Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang melakukan tanam serentak meski lahan di Ibu Kota terbatas.
“Di Jakarta pekarangan tidak luas, tapi tetap semangat ingin memberikan kontribusi baik bagi diri sendiri atau secara tidak langsung berikan hal yang baik bagi lingkungan,” katanya (Ant/MJ)