Langkah Maju, Ruang Publik Kini Bisa Dimanfaatkan Warga dan Komunitas

Headline Indeks Jakarta News Terkini

JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM –  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memberi ruang pada komunitas dalam memanfaatkan ruang-ruang publik di wilayah DKI. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania saat mendukung kegiatan dongeng oleh pendongeng anak-anak, Paman Gery di Taman Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Taman Sawo, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Minggu (6/2).

Menurutnya, optimalisasi pemanfaatan ruang publik perlu terus dilakukan. Pasalnya, aplikasi Jakarta Kini (JAKI) tengah bersiap meluncurkan fitur pendaftaran dan penggunaan ruang publik guna memberi kemudahan pada masyarakat.

Menurut Atika, dalam waktu dekat, warga dan komunitas  dapat secara langsung memanfaatkan ruang-ruang publik di DKI Jakarta dengan mendaftar melalui aplikasi JAKI.

“Melalui fitur komunitas di JAKI yang akan kami luncurkan dalam waktu dekat,  warga dan komunitas bebas kapan saja mendaftarkan, memilih ruang terbuka, dan melakukan berbagai kegiatan, namun syaratnya harus tetap memperhatikan protokol kesehatan 6M,” jelas Atika.

Hal ini sebagai wujud demokrasi pemakaian ruang publik dan fasilitasi Pemprov DKI bagi warga dan komunitas.

Sementara itu, Gery Puraatmadja, selaku penggerak komunitas dan pendongeng anak-anak yang dikenal juga sebagai Paman Gery, menyambut positif ide penggunaan ruang publik bagi komunitas dan warga kota.

“Ini sejalan dengan konsep Jakarta 4.0 di mana warga mempunyai kebebasan beraktivitas di ruang publik seperti yang dicetuskan oleh Gubernur Anies,” katanya.

Dengan begitu, ruang publik akan menjadi tempat pembelajaran yang menyenangkan bagi anak anak.

Selama ini, Dongeng Paman Gery dikenal mengusung tema Jakarta 4.0: Cerita Kota Kita, #TetapWaspada agar #AmandiSekolah. Kegiatan dilakukan secara online melalui livestreaming IG Live, menggunakan akun @beritajakarta, @paman_gery, @dongenpamangery, dan @temanceritaku.

Dongeng yang diceritakan kebanyakan memberikan pemahaman kepada siswa, guru, dan orang tua untuk menjaga protokol kesehatan di sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung. “Selain itu, dongeng kita juga banyak bercerita tentang cara mencintai lingkungan,” ujarnya.

Sebelumnya, kegiatan fasilitasi komunitas juga telah digelar melalui komunitas Eco Enzyme Nusantara yang melakukan sosialisasi pengolahan limbah organik menjadi eco enzyme di Taman Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (23 Januari 2021) lalu.

Ke depan, kegiatan komunitas seperti ini secara rutin akan digelar di ruang-ruang publik lainnya di DKI Jakarta. Hal ini sejalan dengan visi Jakarta 4.0 di mana kolaborasi antara warga dan pemerintah kota menjadi salah satu landasan pembangunan demi kemajuan, kenyamanan, serta perbaikan taraf hidup warga dan kotanya.

Ruang Publik

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta menghadirkan Ruang Publik yang nyaman bagi warganya untuk beraktivitas maupun berinteraksi merupakan prioritas dan menjadi salah satu ukuran capaian kinerja Pemprov DKI Jakarta.

Menurutnya, penataan kota harus melibatkan seluruh komponen masyarakat melalui kolaborasi, sehingga sesuai dengan konsep City 4.0 (Pemerintah sebagai kolaborator). Termasuk pembangunan taman sebagai ruang terpadu bermain dan belajar untuk anak.

Pemprov DKI Jakarta telah menargetkan penyediaan Taman Maju Bersama sebanyak 86 lokasi, dengan perincian sebanyak 41 lokasi pembangunan dan 45 lokasi penataan (dari taman yang sudah ada).

Hingga saat ini terdapat 57 Taman Maju Bersama yang sudah bisa dimanfaatkan warga untuk beraktivitas. Kemudian, 12 Taman Maju Bersama sedang dalam tahap pembangunan. (Jekson Simanjuntak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *