JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM – Aplikasi Jakarta Kini (JAKI) terpilih sebagai juara di ajang ASEAN ICT Awards (AICTA) 2021 untuk kategori Public Sector (Sektor Publik). Final AICTA 2021 diselenggarakan pada 14-15 Desember 2021.
Kepala BLUD Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha mengungkapkan Inovasi JAKI berhasil memukau dewan juri yang terdiri dari sepuluh anggota masing-masing negara ASEAN, serta dua juri independen dari Jepang dan China.
“Hasil final ajang ini diumumkan pada 28 Januari 2022 dan sudah dirilis di laman https://aseanictaward.com/news.html,” katanya.
Seremoni pengumuman AICTA dibuka oleh Menteri Transportasi dan Komunikasi Myanmar, Admiral Tin Aung San. Dalam sambutannya sebagai tuan rumah pada Jumat (28/1), ia mengatakan, ASEAN ICT Awards telah diselenggarakan sebagai acara tahunan sejak 2012 sebagai pengakuan atas prestasi terbaik oleh pengusaha ICT di kawasan ASEAN.
“Terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi, saya melihat bahwa 95 tim dari semua negara anggota ASEAN berpartisipasi dalam acara kemenangan tahun ini,” ujar Tin Aung San.
Biasanya, upacara pemberian pemenang diadakan selama jamuan makan malam dalam Pertemuan Menteri Tahunan. “Namun, karena wabah pandemi COVID-19, kami hanya dapat menyelenggarakan acara dengan sederhana secara virtual,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengapresiasi pencapaian di ajang kompetisi tersebut yang telah berhasil mengalahkan Singapura dan Kamboja dalam final AICTA 2021. Menurutnya, kesuksesan JAKI tidak akan terwujud tanpa partisipasi dari sejumlah kolaborator, jajaran Organisasi Perangkat Daerah, dan warga Jakarta.
“Mereka yang terus berupaya membuat inovasi untuk menyediakan aksesibilitas layanan dan informasi publik melalui integrasi dan kolaborasi,” ungkap Anies.
Sementara itu, Shita Laksmi, salah satu juri IdenTIK 2020 dan ASEAN ICT Awards 2021 mengatakan, sektor publik merupakan kategori yang menaungi inovasi teknologi informasi yang dilakukan oleh organisasi pemerintah untuk menyediakan layanan publik yang efisien. Sebelumnya, beberapa perwakilan negara lain pernah memenangkan kategori ini.
Pada 2019, tiga peringkat teratas secara berurutan diraih oleh Road Tax (Laos), IMDA Lab on Wheels (Singapura), serta Parents Gateway (Singapura).
“Indonesia belum pernah dapat emas untuk Sektor Publik. Jadi, kemenangan JAKI di AICTA melawan negara ASEAN adalah bukti bahwa inovasi teknologi anak bangsa mampu bersaing di kancah internasional,” terangnya.
Aplikasi JAKI diakui sangat komprehensif dalam menyelesaikan banyak persoalan di sektor publik. “Banyak layanan jadi lebih efektif dan efisien, sehingga memudahkan warga tanpa harus mengunduh banyak aplikasi,” ujar Shita.
Perlu diketahui, Jakarta merupakan instansi pemerintah yang pertama kali menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di ajang AICTA sepanjang penyelenggaraannya.
Pada final ajang AICTA 2021, JAKI berhasil mengalahkan negara-negara unggulan seperti Singapura yang selalu mendominasi dan menjadi juara di ajang AICTA untuk kategori Sektor Publik.
Perwakilan Indonesia sebelumnya yang tercatat pernah menjuarai AICTA yakni Smartcard for Frequent Traveler yang mendapat predikat gold pada AICTA 2013. Adapun e-voting Pilkada meraih predikat silver pada AICTA 2018. Setelah delapan tahun penantian, Indonesia kembali menyabet medali emas melalui platform aplikasi JAKI.
Mengenal AICTA
AICTA merupakan inisiatif dan proyek di bawah naungan ASEAN ICT Masterplan 2015, ASEAN ICT Masterplan 2020, serta ASEAN ICT Masterplan 2025, untuk mengakui pencapaian TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) terbaik di antara pengusaha serta organisasi di ASEAN.
AICTA bertujuan menjadi tolok ukur keberhasilan dalam inovasi dan kreativitas, menawarkan peluang bisnis serta hubungan dagang, sehingga mengangkat kekuatan TIK dan kesadaran masyarakat, serta menyediakan platform untuk mempromosikan produk TIK ASEAN secara global.
Pertama kali diadakan di Filipina pada November 2012, AICTA telah berlangsung sembilan kali, dengan pengecualian pada 2020. Tahun ini, AICTA diadakan di Myanmar secara daring. Adapun enam kategori yang diperlombakan dalam ajang ini adalah Private Sector, Public Sector, Corporate Social Responsibility, Digital Content, Start-Up Company, dan Research and Development. (Jekson Simanjuntak)