Hujan Ekstrem dan Rob, Pemprov DKI Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak

Headline Indeks Indonesia Jakarta News Terkini Uncategorized

JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM  –  Pemprov DKI Jakarta terus siaga dan tanggap mengantisipasi hujan ekstrem dan peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum (banjir rob) untuk meminimalkan terjadinya genangan.

Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto. Menurutnya, seluruh jajaran Pemprov DKI saling berkoordinasi dan berkolaborasi untuk mengatasi titik-titik tergenang akibat hujan ekstrem dan banjir rob pada Selasa – Kamis (18 – 20 Januari 2022) di wilayah DKI Jakarta.

“Pemprov DKI juga membantu warga terdampak dengan mendistribusikan bantuan logistik, seperti makanan, perlengkapan bayi, selimut, obat-obatan, masker, hand sanitizer, dan lain-lainnya,” ungkapnya, Kamis (20/1).

Sabdo juga menyampaikan, seluruh petugas di lapangan seperti petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU), kelurahan setempat, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Satpol PP, Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) telah bergerak cepat menangani titik-titik tergenang.

“Sebagian titik tergenang mampu surut dalam waktu kurang dari 6 jam meski curah hujan ekstrem pada 18 Januari 2022,” ujarnya.

Namun, hujan ekstrem kembali turun pada 19 Januari menyebabkan terjadinya genangan. “Genangan akibat hujan ekstrem pada 18 Januari mampu ditangani dengan cepat, kurang dari 6 jam, tetapi kembali turun hujan lebat pada 19 Januri 2022,” kata Sabdo.

BPBD DKI juga bergerak cepat dalam mengevakuasi warga terdampak dengan menyiapkan tempat pengungsian dan terus mendistribusikan bantuan logistik untuk para pengungsi.

“Berdasar data BPBD, pada pukul 03.00 WIB Kamis (20/1) masih ada 50 titik genangan, pada pukul 12.00 WIB tersisa 9 titik genangan, dan kami masih terus bekerja di lapangan,” tuturnya.

Selain curah hujan ekstrem dan lebat, banjir rob di wilayah utara dan barat DKI Jakarta menjadi penyebab titik genangan di wilayah tersebut sulit surut. Karena rob dan air hujan ekstrem datang dalam waktu bersamaan.

“Petugas di lapangan bekerja sama ketika harus mengatasi banjir rob dan banjir dari curah hujan secara bersamaan di wilayah utara dan barat DKI Jakarta,” terang Sabdo.

Saat ini di Pintu Air Pasar Ikan sudah Siaga 4 sehingga air akan bisa mengalir ke laut dan pemompaan kembali dilakukan.

Sementara itu, intensitas dan curah hujan di sebagian wilayah Provinsi DKI Jakarta selama periode 18 Januari (pukul 07.00 WIB) – 19 Januari (pukul 07.00 WIB) masuk kategori ekstrem, yaitu lebih dari 150 mm per hari.

“Jika curah hujan di bawah 100 mm per hari, kami pastikan titik genangan tidak akan lebih dari 6 jam. Sementara curah hujan sejak 18 Januari di atas 150 mm per hari,” paparnya.

Sabdo menambahkan, “Kami sudah menyiapkan seluruh infrastruktur sejak dini, seperti perahu karet, tenda pengungsian, logistik, dan lainnya, sehingga penanganan dampak hujan ekstrem bisa berjalan dengan baik.”

Hujan Ekstrem

Sabdo menjelaskan, kronologi hujan ekstrem dan lebat di wilayah DKI Jakarta terjadi sejak pukul 15.00 WIB, Selasa (18/1), menyebabkan titik genangan di 57 RT. Berkat kesigapan petugas di lapangan, hampir seluruh genangan surut dalam waktu kurang dari 6 jam, menyisakan beberapa genangan di 2 RT pada pukul 21.00 WIB.

Hujan kembali turun dengan instensitas tinggi pada pukul 00.30 WIB, Rabu (19/1) hingga menyebabkan luapan sungai. Hujan tersebut menyebabkan kembalinya terjadi genangan di 102 RT pada pukul 15.00 WIB.

“Hujan lebat  pada Rabu (19/1) menyebabkan luapan kali Semongol & Begog, ditambah adanya kenaikan air laut/rob yang mengakibatkan kembali terjadi genangan sejak pukul 03.00 WIB,” jelas Sabdo.

Berdasarkan data BPBD pada pukul 12.00 WIB, Kamis (20/1), genangan terjadi di 9 RT atau 0,030% dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta. Sembilan RT itu berada di Kelurahan Tegal Alur, Jakarta Barat dengan ketinggian mencapai 40 cm, disebabkan curah hujan tinggi dan rob, serta luapan Kali Semongol.

Akibatnya sebanyak 437 jiwa dari 141 KK mengungsi. Sementara itu, pengungsi di Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat sebanyak 35 jiwa dari 22 KK.

“Kondisi genangan sedang ditangani oleh Dinas SDA, Damkar dan PPSU Kelurahan yang ditargetkan akan surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

Bantuan Logistik

Pemprov DKI sejak Selasa (18/1) telah mendistribusikan bantuan ke Kelurahan Tegal Alur, Jakarta Barat, berupa air mineral, family kit, makanan siap saji, obat-obatan anak, salep kulit, bubur sereal, biskuit, terpal, selimut, matras, dan minyak kayu putih.

Kemudian pada Rabu (19/1), didistribusikan kembali bantuan logistik ke Kelurahan Cengkareng Barat, Kelurahan Tegal Alur, Kelurahan Kamal, dan Kelurahan Semper Timur. Penyaluran bantuan akan dilakukan sembari melihat situasi dan kondisi serta kebutuhan warga terdampak.

Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Barat juga menyiapkan 4.850 porsi makanan siap saji bagi warga terdampak banjir. Bantuan tersebut disalurkan di empat kelurahan terdampak banjir yakni Kedoya Utara sebanyak 150 porsi, Kamal 2.000 porsi, Tegal Alur 2.500 porsi dan Cengkareng Barat sebanyak 200 porsi.

“Kami salurkan bantuan makanan siap saji kepada warga yang belum bisa memulai aktifitasnya akibat terjadi banjir, karena masih ada yang beres-beres atau melakukan aktifitas lainnya,” kata Suprapto, Kepala Sudin Sosial Jakarta Barat.

Dia menjelaskan, penyaluran bantuan siap saji dibantu oleh Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB) serta Petugas Kelurahan setempat.

Selanjutnya, Pemprov DKI mengimbau warga untuk selalu memantau informasi terkini mengenai wilayah terdampak banjir dan genangan melalui link https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt, aplikasi JAKI, maupun akun twitter @BPBDJakarta. (Jekson Simanjuntak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *