JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM – Setelah melewati masa-masa sulit, pemerintah menerapkan PPKM Darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) akibat meningkatnya lonjakan kasus harian positif Covid-19 yang kian tak terhindarkan. Per 2 Agustus 2021 Pemerintah Indonesia kembali melanjutkan kebijakan PPKM Level 4 hingga 9 Agustus mendatang.
Tak terasa waktu terus berganti, tahun 2021 adalah kali kedua Indonesia merayakan Kemerdekaan dengan semangat yang sama, semangat gotong-royong untuk bangkit melawan pandemi covid-19. Semangat persatuan dan gotong-royong inilah yang harus terus dipupuk, walau mobilitas harus dijaga demi melindungi diri, keluarga dan seluruh masyarakat lainnya. Sekalipun, silaturahmi adalah bagian dari karakter bangsa Indonesia. Di era industri 4.0 saat ini sudah semestinya, kita mampu memanfaatkan layanan digital untuk tetap terhubung (connected) merajut silaturahmi dengan kerabat dan handai taulan dimanapun berada.
Menyongsong datangnya hari kemerdekaan 17 Agustus 2021 mendatang, kita sebagai warga negara yang baik wajib meneladani perjuangan para pendiri bangsa Indonesia, dengan nilai-nilai persatuan dan gotong-royong sebagai bentuk refleksi kemerdekaan. Dahulu, pejuang kemerdekaan bersama-sama memekik kata ‘Merdeka’ dengan berdarah-darah, harus mengangkat senjata (read- bambu runcing).
Hari ini kita wajib melestarikan warisan leluhur tersebut, dengan semangat kemerdekaan bergotong-royong saling membantu satu sama lain, terlebih kepada saudara yang terdampak Covid-19. Tenaga Kesehatan, TNI-Polri dan seluruh lapisan masyarakat harus bersatu- bersinergi untuk berjuang melawan pandemi dengan tetap menjaga Protokol Kesehatan 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Mobilitas dan Melakukan Vaksinasi) serta melakukan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
76 tahun lalu Bangsa Indonesia melepas diri belenggu dari penjajahan, Merdeka!
“Hari ini kita sebagai generasi penerus, tak perlu mengangkat senjata untuk menyurakan kemerdekaan, cukup dengan mengikuti anjuran pemerintah 5M + 3T sudah menjadi pahlawan bagi segenap warga Indonesia” terang Ilham Pangumbara pada Jumat (06/08/21)
Kalimat “Merdeka sejak dalam pikiran” tak pernah klise di dengungkan di setiap zaman, kiranya sebagai kaum terpelajar dan penerus bangsa mampu merealisasikan idiom tersebut. Harapan besar masyarakat terhadap generasi emas mendatang, demi Indonesia yang lebih baik.
Pemerintah harus membuka ruang selebar-lebar nya bagi semua kalangan masyarakat, tak terkecuali aktivis mahasiswa. Karena belakangan, kalangan aktivis mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang kini merubah cara penyampaian pendapatnya melalui media sosial, justru mendapat respon yang tidak semestinya. Mulai dari BEM dan aliansi Universitas di beberapa Perguruan Tinggi mendapat tindakan peretasan akun WhatsApp, Telegram dan Instagram, pasca mengkritik kebijakan pemerintah yang di nilai tidak pro terhadap rakyat. Bahkan, salah satu organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia yakni HMI, saat menolak kebijakan perpanjangan PPKM beberapa waktu lalu juga diamankan pihak kepolisian.
“Contoh kecil diatas adalah kegagalan Pemerintah dalam memaknai kata “Merdeka” di usia 76 Tahun ini. Hal tersebut sangat mencederai proses demokrasi bagi Indonesia yang sudah “Sepuh”, kritikan aktivis mahasiswa hari ini tidak lagi bergaya seperti era – 98 yang harus menduduki DPR-MPR. Melaui tulisan atau gambar kreatif bernada sarkasme, juga dengan aksi demonstrasi adalah kritikan yang baik demi membangun peradaban bangsa demokratis. Pemerintah jangan anti kritik dari masyarakat, terlebih dari mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of chance) karena di pundak mereka lah merah-putih akan di kibarkan menjulang tinggi dengan prestasi.” imbuh Ilham.
Penulis selaku Ketua Umum Perhimpunan Marhaen Nusantara, berharap semoga pemerintah mampu memberikan kebijakan yang bijaksana dalam menjalankan roda pemerintahan, terlebih di masa darurat kesehatan seperti sekarang. “Pada akhirnya, Indonesia sebagai bangsa timur dari belahan dunia, dikenal akan nilai religius-nya. Maka besar harapan kita bersama, dengan kekuatan doa kepada Sang Khaliq – Tuhan Yang Maha Esa, memohon supaya pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga kehidupan kembali normal seperti sedia kala,” pungkasnya. (MJ)