BEJING, BISNISASEAN.COM- Kementerian Perdagangan China mengatakan perundingan perdagangan tingkat tinggi yang melibatkan pejabat dari dua perekonomian terbesar dunia telah dimulai namun tidak jelas apakah AS dan China akan bisa mencapai kesepakatan dan menghindari ancaman peningkatan tajam tarif impor terhadap lebih dari $200 miliar barang-barang China.
Setelah percakapan telepon pada tanggal 1 November itu, Trump mengatakan ia mengangap keduanya bisa membuat sebuah kesepakatan tapi menambahkan AS siap untuk mengenakan tarif pajak lebih jauh lagi terhadap barang-barang China jika tidak tercapai kemajuan.
Fenga mengatakan kepada wartawan, tim dari kedua belah pihak tetap berhubungan erat.
“Dalam hal dampak perselisihan dagang China -AS, saat ini perusahaan-perusahaan dari kedua negara terkena dampak dengan cara berbeda-beda. Semua perusahaan dari kedua belah pihak mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini,”
“Dalam hal hubungan ekonomi dan perdagangan kerja sama antara China – AS, akan membantu kedua pihak sementara konfrontasi akan merugikan keduanya. Kita semua berharap melalui dialog secara harmonis kita bisa menyelesaikan perbedaan antar kedua pihak dan memberi lingkungan yang stabil serta bisa diprediksi bagi perusahaan-perusahaan pada kedua belah pihak,” katanya.
Menurut laporan kantor berita Reuters yang mengutip tiga sumber pemerintah AS, China telah menyampaikan tanggapan tertulis terhadap tuntutan AS bagi reformasi luas perdagangan.
Belum jelas apakah tanggapan itu bisa menjembatani kesenjangan tajam antara kedua negara mengenai perdagangan ataukah memenuhi permintaan Trump bagi perubahan. (my/voa)