JAKARTA, BISNISASEAN.COM – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi ini menguat tipis sebesar lima poin menjadi Rp15.230 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.235 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar AS, namun masih dalam tren mendatar,” kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pergerakan rupiah dibayangi oleh kekhawatiran terhadap perang dagang yang masih terus berlanjut, Amerika Serikat diindikasi akan kembali mengenakan tarif impor terhadap sejumlah barang impor dari Tiongkok.
“Pergerakan rupiah diperkirakan dapat mengalami pelemahan dalam pergerakan intraday-nya. Apalagi sentimen dari dalam negeri bagi rupiah relatif minim,” katanya.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong menambahkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini masih menjadi salah satu faktor yang membebani mata uang rupiah terapresiasi lebih tinggi terhadap dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan rupiah terhadap dolar AS juga masih dibayangi neraca transaksi berjalan yang masih mengalami defisit.
“Namun secara umum, sentimen dari dalam negeri relatif cukup kondusif sehingga stabilitas rupiah masih terjaga,” katanya.(Ant/BA)