Selandia Baru-ASEAN Hadapi Dampak Proteksionisme dan Perang Dadang

ASEAN ASEAN Terkini Bisnis Asean Headline kemitraan ASEAN-Selandia Baru Menteri Luar Negeri Indonesia News Terkini
Foto : Kemenlu.

SINGAPURA, BISNISASEAN.COM- Selandia Baru dan Negara-negara anggota ASEAN saat ini diperhadapkan dampak buruk kecenderungan proteksionisme dan perang dagang akhir-akhir ini.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada pertemuan “Post Ministerial Conference (PMC)+1 Session with New Zealand” di Singapura pada Kamis seperti dikutip dalam dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima Bisnisasean.com (03/08/2018).

Menurut Retno, untuk menghadapi dampak buruk kecenderungan proteksionisme dan perang dagang itu, negara ASEAN dan Selandia Baru harus dapat memanfaatkan mekanisme perdagangan bebas, yang telah ada.

Salah satu mekanisme perdagangan bebas paling maju, yang dimiliki kedua pihak, adalah Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (AANZFTA), dengan tingkat pembebasan tarif atas barang mencapai 93,5 persen.

“Kerja sama ekonomi tersebut memiliki nilai strategis, sehingga dapat menjadi contoh bahwa kerja sama ekonomi dapat saling menguntungkan. ASEAN-Selandia Baru dapat menjadi lokomotif sistem perdagangan bebas, yang terbuka dan adil, di kawasan,” kata Menlu Retno.

Pada saat ini, anggota ASEAN dan Selandia Baru sepakat mengenai keperluan untuk menyelesaikan perundingan perjanjian perdagangan bebas “Regional Comprehensive Economic Partnership” (RCEP) pada tahun ini untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kawasan dan memberikan sinyal positif bagi sistem perdagangan multilateralisme.

Selanjutnya, ASEAN dan Selandia Baru sepakat memperkuat kerja sama di berbagai bidang, seperti, energi terbarukan dan peningkatan keterhubungan melalui kerja sama penerbangan.

Selain itu, peranserta masyarakat ASEAN dalam berbagai kegiatan kemitraan ASEAN-Selandia Baru akan didorong dengan pembentukan “ASEAN-New Zealand Cooperation Fund”, yang dikelola Sekretariat ASEAN.

Selandia Baru menjadi Mitra Wicara ASEAN pada 1975. Pada 2010, ASEAN dan Selandia Baru menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 35 Tahun Kemitraan Komprehensif di Hanoi, Vietnam.

Pada 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia, ASEAN-Selandia Baru menyelenggarakan KTT Peringatan 40 Tahun Kemitraan dan sepakat menaikkan kedudukan kemitraannya menjadi kemitraan strategis. ASEAN dan Selandia Baru juga menyiapkan KTT Peringatan 45 Tahun Kemitraan pada 2020.(Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *