Meutya Hafid. Foto : Ist. |
JAKARTA, EDITOR.CO.ID- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, membantah tudingan beberapa forum masyarakat yang menyebut komisioner KPI tidak mempunyai pengalaman di bidang media.
“Beberapa dari Komisioner ini memiliki pengalaman di bidang media, mulai dari announcer, wartawan, pemimpin redaksi hingga pernah menjadi Komisioner KPI Pusat. Mohon masyarakat memahami, proses pemilihan Komisioner KPI telah berlangsung lama dan sudah didahului oleh uji yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sehingga kami tidak mungkin memilih orang-orang yang tidak mempunyai pengalaman dan perhatian pada media sama sekali,” ujar Meutya Hafid , Kamis (21/7).
Mantan wartawan ini juga menjelaskan tantangan komisioner KPI, ke depan, akan berhadapan dengan perkembangan media televisi yang begitu pesat, khususnya digitalisasi televisi yang akan mengubah struktur dunia penyiaran Indonesia.
Selain itu, tantangan Komisioner KPI adalah netralitas terhadap media. Hal ini penting karena KPI adalah pengawas media.
“Kekurangan KPI sebelumnya adalah kurangnya kerjasama dengan lembaga penyiaran swasta. Saya meminta KPI terus menjalin kerjasama dengan ATvSI terutama dalam penerapan P3SPS yang telah dibuat oleh KPI. Jangan sampai P3SPS tidak diperdulikan oleh lembaga penyiaran swasta dengan alasan mereka tidak dilibatkan sebelumnya dalam pembuatan P3SPS,” sebut Meutya.
Sebelumnya dalam uji kepatutan dan kelayakan yang dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juli 2016, Komisi I DPR RI memilih sembilan Anggota KPI Pusat Periode 2016-2019 dari 27 orang calon yang lolos hingga tahap uji kepatutan dan kelayakan. Berikut Profil 9 (sembilan) anggota Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
1. Nuning Rodiyah, M.Pd.ILahir di Ponorogo pada tahun 1979 bekerja sebelumnya sebagai Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Konsultan Manajemen Komunikasi dan Pelayanan Publik. Lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya ini juga berposisi sebagai Wakil Sekretaris ICMI Jawa Timur, Wakil Ketua DPD KNPI Jawa Timur dan Presidium KAHMI Jawa Timur.
2. Agung Suprio, S.IP, M.IPDosen tetap Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini mempunyai pengalaman sebagai Announcer di SMART 95.9 FM pada tahun 2001. Mantan Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia ini juga dahulu aktif pada LSM-LSM bidang penguatan demokrasi seperti Anggota Badan Pekerja Cetro dan Direktur Sosialisasi dan Advokasi Center for Civil Military Studies.
3. Dewi Setyarini, M.SiKomisioner KPI terpilih yang mempunyai pengalaman cukup banyak di bidang media, diantaranya sebagai DIrektur Utama Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Kabupaten Purbalingga, selain itu menjadi koordinator program Radio Jurnal Perempuan, serta kontributor daerah untuk Radio Trijaya Jakarta dan Yogyakarta. Dewi juga tercatat aktif pada organisasi Koalisi Perempuan Indonesia untuk Perubahan dan Keadilan sejak tahun 2009.
4. Hardly Stefano Fenelon Pariela, SE, MKPKomisioner yang berlatarbelakang pendidikan sebagai Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga, mempunyai pengalaman sebagai Konsultan Ahli Bidang Manajemen dan Kebijakan Publik pada PT Kualita Prima Indonesia, sebelumnya ia menjadi Komisioner Komisi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur. Hardly Stefano juga aktif pada lembaga Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Jawa Timur.
5. Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP, M.SiGuru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran ini aktif menulis dan menjadi narasumber pada berbaga diskusi dan seminar nasional.
Dirinya juga terpilih sebagai Dosen Teladan FISIP Unpad tahun 2005 dan Dosen berprestasi FISIP Unpad tahun 2010. Prof. H. Obstar Sianga juga tercatat sebagai Dewan Pakar ICMI se-Indonesia bidang Pertahanan, serta Dosen non-organik Sesokad dan Seskoau.
6. Mayong Suryo Laksono/ RM CF Suryo LaksonoMantan Pembawa Acara Cinema-Cinema yang ditayangkan oleh RCTI dari tahun 1992-2004 merupakan salah satu pengalaman Mayong Suryo Laksono pada media, selain itu lulusan Fakultas Filsafat UGM ini juga diketahui bekerja sebagai wartawan dan redaktor Majalah Intisarisi, saat ini Mayong berposisi sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Motor Ride. Dalam bidang organisasi, Mayong tercatat sebagai Anggota Persatuan Wartawan Indonesia sejak tahun 1990.
7. UbaidillahPengalaman bidang media Ubaidillah tercatat dimulai semenjak menjadi Pemimpin Redaksi Bultein LingkarNews tahun 2000, dilanjutkan menjadi Pemimpin Redaksi Buletin Jum’at Al-Tasamuh, tim Redaksi Buletin Suara Fatayat, Analis Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia, hingga menjadi Komisioner Komisi Penyiaran Daerah DKI Jakarta. Lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini diketahui banyak mempublikasikan berbagai buku dan opini.
8. Yuliandre Darwis, M. Mass, Comm, Ph.DDengan latar belakang bidang komunikasi massa, Yuliandre Darwis menyelesaikan Master dan Doktoral di UiTM Malaysia. Pernah mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Peduli Penyiaran oleh Komisi Penyiaran Indonesia pada tahun 2016. Pengalaman kerja Yuliandre Darwis banyak pada bidang akademis seperti Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas, Dosen Program Doktoral FIKOM Universitas Padjadjaran, hingga Dosen Post-Graduate London School Public Relation.
9. Sudjarwanto Rahmat Muhammad Arifin, S.Si, MMMantan Anggota Komisioner KPI Pusat periode 2013 hingga 2016 ini mempunyai pengalaman dalam bidang media sebagai News Director Trijaya FM serta Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Yogyakarta periode 2011 hingga 2014. (Jay)