Hotel Topotels (Foto: Jawapos.co.id) |
JAKARTA, BINISASEAN.COM, – Memanfaatkan peluang kemudahan berbisnis Masyarakat Ekonomi Asean, jaringan hotel asal Indonesia, Topotels Hotel & Resort, akan memperluas pasarnya di Myanmar.
Bekerjasama dengan perusahaan lokal, Realta Hospitality Management Company, Topotels mulai April mendatang akan mengelola beberapa hotel di Myanmar.
“Ini merupakan kesempatan baik dalam rangka mewujudkan Masyarakat Ekonomi Asean. Topotels Hotel & Resort ingin menjadi hotel network karya anak bangsa (Indonesia red.) pertama yang mengembangkan sayapnya ke negara-negera tetangga,” ujar CEO Topotels Hotel & Resort, Yanto Wongso, disela-sela penandatanganan nota kerjasama kedua perusahaan ini, Kamis (25/2), di Menteng, Jakarta.
Belum ada keterangan, dimana saja di Myanmar hotel-hotel yang akan dikelola Topotels itu.
Yanto Wongso menambahkan, Myanmar sebelumnya bertahun-tahun merupakan negara tertutup, namun kini telah lebih membuka diri. Ini merupakan kesempatan bagi Myanmar untuk meningkatkan performanya. Dibandingkan dengan Indonesia, kondisi Myanmar saat ini seperti Indonesia 30 tahun lalu. Ini merupakan sebuah peluang (berinvestasi) di Myanmar.
Topotels kini memiliki 15 jaringan hotel di Jakarta, Bekasi, Bandung, Bali, Lombok, dan Medan. Di Malaysia, Topotels hadir di kawasan wisata kota tua Melaka yang berdekatan dengan Singapura.
Kehadiran Topotels di Myanmar, menambah brand-brand asal Indonesia yang menancapkan kukunya di negara Asean terbesar kedua setelah Indonesia itu. Sebelumnya, jaringan perusahaan rumah sakit Siloam dari Grup Lippo, pada pertengahan tahun lalu, juga mengumumkan sedang memperluas jaringan bisnis regionalnya dengan membangun 12 rumah sakit di berbagai kota di Myanmar.
Myanmar merupakan negara kaya sumberdaya alam.Lima puluh tahun lalu, negara ini paling maju di kawasan Asean. Namun, kemudian meredup sejak dikuasai rezim militer 1960an dan berubah menjadi negara yang tertutup. Kini, Myanmar telah kembali menjadi nagara terbuka sebagai negara demokratis.
Myanmar mempunyai kedekatan dengan Indonesia sejak awal kemerdekaannya pada akhir 1940-an. Perusahan-perusahaan Indonesia biasanya cepat menyesuikan diri dan sukses di Myanmar.
Why