Solo lakukan sertifikasi gratis pekerja hotel

AEC Asean Economic Commnutity Bisnis Asean Indeks Indonesia Masyarakat Ekonomi Asean MEA News Pariwisata Pariwisata Solo Solo Travel
Pariwisata Solo (Foto: rentcarsolo.com)

JAKARTA, BISNISASEAN.COM, – Hadapi persaingan pasar tenaga kerja MEA, Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo akan mengadakan sertifikasi gratis bagi 200 pekerja hotel.

Dikutif dari Solopos, Kamis (4/2), ketua PHRI Solo, Abdullah Soewarno, mengatakan ke media, kegiatan akan diadakan Maret mendatang bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata. Program akan dilaksanakan secara periodik hingga akhir tahun.

“Pembenahan produk dan kualitas layanan wisata merupakan keharusan bagi Solo, karena 70 persen keberhasilan bisnis pariwisata terletak pada kualitas layanan,” ujar Abdullah Soewarno.

Menurut Abdullah, masih banyak hotel non bintang di Solo yang dikelola secara tradisional. Selain itu, berbagai layanan transportasi umum seperti becak dan taksi di Solo juga belum memenuhi standard layanan angkutan wisata. “Kami berharap pemerintah daerah tidak hanya membahas okupansi dan pajak hotel saja, tetapi juga berupaya mendatangkan investor untuk membangun wisata buatan di Solo, karena itu belum ada. Di sisi lain, wisata heritage yang sudah ada juga harus dimaksimalkan dengan menambah jam operasional hingga pukul 17.00 WIB.”

Museum-museum di Solo selama ini buka hanya hingga pukul 14.00. Sementara turis biasanya pergi ke obyek wisata alam di pagi dan siang hari, dan baru sempat mengunjungi museum di sore atau malam hari. Wisata Solo mengandalkan kunjungan pada obyek-obyek wisata budaya seperti keraton, museum, dan atraksi seni. Museum Keris yang telah selesai dibangun diharapkan bisa segera dioperasikan.

Menurut General Manajer Hotel Swissbellin Solo, Faisal Trenggono, sertifikasi ini untuk memberikan standardisasi pekerja hotel di Solo agar kemampuannya juga diakui di luar negeri. Saat ini 50 persen pekerja hotel di Solo telah tersertifikasi, dan diharapkan bisa ditingkatkan hingga 100 persen.

Why 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *