Perlu Komitmen Kuat Pemerintah Untuk Mewujudkan MEA

Bisnis Asean G & G News Indeks Indonesia MEA News Pasar Bebas ASEAN Terkini
ASEAN Summit. Foto : UN Photo/Rick Bajornas

Oleh : Wahyuana

Seminggu lagi, pada Kamis, 31 Desember 2015 pekan depan, pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean akan diresmikan. Bagaimana peluangnya, akankah berhasil meningkatkan ekonomi kawasan ? Akankah berhasil mendorong pembentukan ikatan identias penduduk Asean menjadi lebih nyata ?
Sebuah survey tentang prospek keberhasilan MEA kedepan yang dilakukan oleh koran Strait Times, Singapura, (ST, 24 Desember 2015) di 10 negara anggota Asean, menemukan hasil ternyata hanya separuh dari responden yang benar-benar berharap program ini akan berpengaruh meningkatkan kinerja bisnis usahanya, dan kurang dari seperempat responden yang percaya kalau komunitas masyarakat Asean betul-betul akan akan terwujud dalam waktu dekat.

Hasil survey ini tentu tidak diharapkan, karena secara tidak langsung menunjukkan sebagian besar orang  Asean ternyata belum tahu program ini, apalagi percaya program ini akan mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. 

Sosialisasi program, tampaknya masih jauh dari harapan. MEA baru menjadi semacam kerangka ide yang lebih banyak tersosialiasasi di kalangan pejabat kementrian luar negeri saja.
Program ini belum dilengkapi resolusi-resolusi operasional yang  dapat diimplementasikan dan terasakan gerakannya di masyarakat. Masing-masing sektor bisnis juga belum menunjukkan komitmen komunitas bisnis regionalnya, yang mempunyai program-program implementatif untuk turut menopang implementasi MEA.

Sektor transportasi udara yang menjadi insfrastruktur utama pelaksanaan MEA, juga masih diliputi banyak sekat dan ego kepentingan bisnis masing-masing negara. Dibutuhkan kerelaan dari masing-masing negara untuk mengorbankan sedikit kepentingannya demi mewujudkan MEA. Meski gagasan MEA telah dibahas sejak lima dekade lalu, ternyata masih banyak hal yang belum bisa dinegosiasikan antar kepentingan negara anggota.

Dalam situasi semacam ini, pihak pemerintahlah yang diharapkan lebih aktif dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Pemerintah dari masing-masing negara anggota perlu lebih meyakinkan lagi pihak parlemen di masing-masing negara agar lebih banyak lagi dana yang bisa digelontorkan untuk mewujudkan MEA.

Warga juga harus dijelaskan secara detail keuntungan-keuntungan dan kerugian seperti apa yang akan dihadapi dengan terbentuknya pasar tunggal Asean. Perlu juga ditopang program-program konkret di lapangan untuk meningkatkan trafik antar penduduk antar negara Asean di segala bidang. Misal dengan pemberian kesempatan-kesempatan melakukan perjalanan antar negara Asean guna mendapatkan pengalaman bersama dalam melakukan mobilitas regional.

Perlu juga dibentuk forum-forum komunikasi antar penduduk Asean guna meningkatkan interaksi gagasan dan bisnis diantara mereka. Jika ini terwujud secara pelan, program MEA akan terlaksana.

Apapun situasinya kini, ke-10 negara anggota Asean telah setuju untuk tidak menunda lagi pelaksanaan MEA. Secara resmi program ini akan tetap mulai dijalankan sejak pekan depan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *