JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM- Dalam rangka persiapan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, lembaga tertinggi negara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada
Selasa (15/10) menggelar rapat tertutup di gedung MPR/DPR.
Acara tersebut juga dihadiri
Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala
Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala Badan
Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan. Mereka membahas pengamanan
pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya, Ma’ruf Amin.
Dalam jumpa pers seusai rapat, Ketua MPR Bambang Soesatyo menjelaskan
rapat itu untuk memastikan pelantikan presiden dan wakil presiden
terpilih dapat berjalan dengan khidmat, lancar, dan tertib.
“Alhamdulillah, penjelasan dari bapak panglima, penjelasan dari bapak
Kapolri, dan penjelasan dari bapak kepala BIN bahwa situasi keamanan
kondusif dan masih bisa diatasi dan diantisipasi dengan segala
kemungkinannya untuk acara tanggal 20, jam 14:30, dapat berjalan dengan
aman dan tertib,” kata Bambang.
Bambang menambahkan TNI dan Polri mengerahkan kekuatan penuh dengan
segala perlengkapan dan peralatan keamanan yang dimiliki buat
mengamankan perjalanan presiden dan wakil presiden terpilih dari istana
ke gedung MPR/DPR, kemudian kembali ke istana.
Pengamanan ketat juga dilakukan terhadap tamu-tamu negara yang akan
menghadiri acara pelantikan presiden dan wakil presiden. Mulai dari
kedatangan mereka di Bandar Udara Halim Perdanakusumah, Bandar Udara
Soekarno Hatta hingga tempat mereka menginap di sejumlah hotel di
Jakarta. Pengamanan serupa juga dilakukan kepada semua anggota MPR dan
DPR.
Dia menegaskan parlemen, Panglima TNI, Kepala Polri, dan Kepala BIN
berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia supaya ikut membantu kelancaran
acara pelantikan presiden dan wakil presiden berlangsung khidmat. Sebab
hal ini akan membawa kesan positif bangsa dan negara Indonesia kepada
masyarakat internasional.
Bambang menambahkan, TNI dan Polri mengerahkan kekuatan penuh dengan
segala perlengkapan dan peralatan keamanan untuk mengamankan perjalanan
presiden dan wakil presiden terpilih dari istana ke gedung MPR/DPR,
kemudian kembali ke istana.
Pengamanan ketat juga dilakukan terhadap tamu-tamu negara yang akan
menghadiri acara pelantikan presiden dan wakil presiden. Mulai dari
kedatangan mereka di Bandar Udara Halim Perdanakusumah, Bandar Udara
Soekarno Hatta hingga tempat mereka menginap di sejumlah hotel di
Jakarta. Pengamanan serupa juga dilakukan kepada semua anggota MPR dan
DPR.
Dia menegaskan parlemen, Panglima TNI, Kepala Polri, dan Kepala BIN
berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia supaya ikut membantu kelancaran
acara pelantikan presiden dan wakil presiden. Sebab hal ini akan
membawa kesan positif bangsa dan negara Indonesia kepada masyarakat
internasional.
Menurut Bambang, akan ada dua kepala negara, empat kepala
pemerintahan, sembilan utusan khusus, dan lebih dari 157 duta besar
asing dijadwalkan menghadiri acara pelantikan presiden dan wakil
presiden tersebut. Namun dia tidak menyebutkan asal kepala negara dan
empat kepala pemerintahan yang akan datang itu.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan
pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan acara sakral yang
berlangsung setiap lima tahun, sehingga harus berjalan khidmat dan
tertib.
“Kami mengimbau seluruh rakyat Indonesia agar kita bisa melaksanakan
peristiwa lima tahunan ini secara baik, lancar tertib, dan khidmat,
untuk bisa saling menghormati, saling menghargai, dan bergotong royong
membangun negara Indonesia ke depan,” ujar Puan.
Panglima TNI, Kepala Polri, dan Kepala BIN tidak ikut memberikan keterangan dalam jumpa pers tersebut. Mereka hanya berdiri.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono
menegaskan, lembaganya tidak akan mengeluarkan surat izin bagi
masyarakat yang akan melakukan unjuk rasa mulai 15 hingga 20 Oktober
2019. Hal itu dilakukan dalam rangka pengamanan pelantikan presiden dan
wakil presiden terpilih 2019-2024.
Gatot menyatakan, langkah itu diperlukan sebagai bentuk diskresi dari
aparat keamanan agar prosesi pelantikan presiden-wakil presiden
berlangsung kondusif dan khidmat. Apalagi, lanjutnya, beberapa kepala
negara dan duta besar negara sahabat akan menghadiri prosesi pelantikan
tersebut.
“Apabila ada yang menyampaikan surat pemberitahuan tentang ada
penyampaian aspirasi, kami tidak akan memberikan surat tanda penerimaan
terkait itu. Setelah tanggal 20 aspirasi seseorang boleh disampaikan
seperti itu,” ungkap Gatot.
Gatot menjelaskan pihak TNI akan menjadi pemimpin operasi keamanan
saat prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden tersebut. Pihak
kepolisian tambahnya akan menjadi elemen pendukung dari TNI dalam
operasi itu. (fw/ka/voa/mj)
Post Top Ad


Home
Jakarta Terkini
Media Jakarta
MPR-RI
News
Pelantikan Presiden
Politik
Presiden Jokowi
Terkini
Persiapan Pengamanan Pelantikan Presiden, MPR-RI Gelar Rapat Tertutup
Persiapan Pengamanan Pelantikan Presiden, MPR-RI Gelar Rapat Tertutup
Editor
Oktober 16, 2019
Jakarta Terkini,
Media Jakarta,
MPR-RI,
News,
Pelantikan Presiden,
Politik,
Presiden Jokowi,
Terkini,
Share This
Tags
# Jakarta Terkini
# Media Jakarta
# MPR-RI
# News
# Pelantikan Presiden
# Politik
# Presiden Jokowi
# Terkini
Share This

About Editor
Terkini
Label:
Jakarta Terkini,
Media Jakarta,
MPR-RI,
News,
Pelantikan Presiden,
Politik,
Presiden Jokowi,
Terkini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar