JAKARTA,
MEDIAJAKARTA.COM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) menginisiasi
Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah.
Inisiasi ini
diwujudkan dalam penandatangan Perjanjian Kerja Sama yang berlangsung di Balai
Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/10). Penandatanganan itu juga dihadiri
oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, jajaran OJK, serta PT BNI.
Anies mengatakan,
inisiasi Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah merupakan salah satu bentuk
pembiasaan diri, yang mana dalam fase selanjutnya akan membentuk budaya dan
karakter, terlebih sasaran dari gerakan ini adalah anak-anak sekolah.
"Saya garis
bawahi budaya menabung butuh pembelajaran dan pembiasaan, begitu seseorang
memiliki kebiasaan maka akan tumbuh budaya dan selanjutnya akan membentuk
karakter terlebih kepad anak-anak," ujar Anies, dikutip dari siaran pers
PPID Provinsi DKI Jakarta.
Langkah untuk memberikan
intensif berupa tabungan kepada anak-anak yang mengumpulkan sampah plastiknya,
dirasa sangat tepat, karena secara tak langsung akan merangsang proses
pembiasaan agar anak-anak mencintai lingkungannya serta menumbuhkan kebiasaan
menabung.
"Langkah memberikan
intensif anak-anak mengumpulkan sampah kemudian ditabung ini merangsang proses
pembiasaan itu, yakni kebiasaan menabung dapat, kebiasaan hidup bersihnya juga
dapat," terangnya.
Seperti diketahui,
Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah sejalan dengan Instruksi Gubernur Nomor 157
Tahun 2016 tentang Pembinaan dan Pengembangan Bank Sampah.
Selain itu,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga telah menerbitkan Surat Edaran
kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia tertanggal 27 Mei 2019
dengan Nomor 5811/D/HK/2019 tentang Pogram Simpanan Pelajar, untuk mendukung
program one student one account.
Sementara itu, Gerakan
Ayo Menabung dengan Sampah telah dilakuakan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara,
dengan melihat respon positif dari pilot project yang
melibatkan lebih dari 160.000 siswa penabung sampah.
Gerakan ini menjadi
program yang mendorong kebiasan menabung sejak usia dini, dan menabung dengan
cara yang mandiri melalui pemilahan sampah dari sumbernya dan menyetornya ke
bank sampah.
Kedepan, program
Gerakan Menabung dengan Sampah akan diperluas tidak hanya pada sekolah di
Jakarta Utara dan Jakarta Barat, namun juga pada sekolah-sekolah di wilayah
lainnya. Kedepannya pula, gerakan ini akan diimplementasikan pada
kelompok-kelompok masyarakat dan pada gedung-gedung perkantoran serta
pemerintahan di DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Anies
juga memberikan arahan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta, khususnya
pihak sekolah, untuk mendukung penuh Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah, dengan
cara mengampanyekan secara luas dan memberikan reward bagi
siapa saja yang memperoleh target pemgumpulan sampah terbanyak.
"Saya ingin Dinas
kampanyekan lebih luas, sehingga jumlah sekolah yang ikut program ini menjadi
lebih banyak. Berikan reward kepada siswa atau guru yang
mencapai target tinggi (dalam pengumpulan sampah). Jadikan kegiatan ini sebagai
keceriaan," ungkapnya.
Anies berkeyakinan
jika gerakan tersebut berhasil, maka para generasi selanjutnya akan mendapat
literasi baru.
"Bukan sekadar
gerakan, tetapi juga literasi finansial dari tabungan yang mereka
kumpulkan," tandasnya.(BJ/MJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar