![]() |
Puluhan aktivis HMI Cabang Kendari melaksanakan shalat di tengah jalan yang dilanjutkan orasi ilmiah. Foto : Antara. |
“Massa aksi menolak pemindahan
Ibukota Negara di tengah keterbatasan sumber pembiayaan pembangunan,” kata Ketua Badko HMI MPO Sultra, La Ode Muhammad Farid saat berorasi usai
melaksanakan shalat Magrib di tengah jalan saat melakukan aksi unjuk rasa di
simpang empat eks MTQ Kota Kendari, Jumat malam.
Terlihat para mahasiswa saat
melaksanakan shalat menggunakan alas kardus, dan bahkan ada yang tidak
menggunakan alas saat melaksanakan shalat.
Farid mengungkapkan aksi tersebut
sebagai bentuk penolakan, terhadap perubahan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK
yang dibuat dengan mengabaikan pendapat public termasuk menolak pemindahan ibu
kota negara.
Kedua para pengunjuk rasa menolak
RUU Pertanahan yang dinilai belum menjawab semangat UU Pokok Agraria untuk
melawan feodalisme dan kolonialisme.
Ketiga para mahasiswa menolak
RKUHP yang mengancam kebebasan berekspresi, berpendapat dan terkesan tidak
berpihak kepada kaum rentan.
Mereka juga menolak kenaikan iuran BPJS yang memberatkan kalangan menengah ke
bawah,
Farid mengancam, jika tuntutan mereka tidak diindahkan, maka mereka akan melakukan aksi jilid II dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi.(Ant/MJ/Wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar